Jumat, 04 Oktober 2013

Perawat Salah Berikan Cairan Infus, Pasien Berusia 65 Tahun Ini Meninggal


Jakarta, Pemberian infus biasanya dilakukan agar kebutuhan cairan pasien tetap terpenuhi meskipun sedang dalam perawatan rumah sakit. Namun tidak bagi Wang Huali (65), setelah diberikan cairan infus yang salah oleh perawat, ia justru meninggal dunia.

Menurut laporan setempat, Wang Huali yang berasal dari Henan, China, ini meninggal akibat reaksi buruk pada tubuhnya setelah menerima sebotol infus atau intravenous drip (IV) dari seorang perawat.

Seperti dikutip dari Asia One, Rabu (2/10/2013), Wang Huali diketahui baru menjalani operasi di Tiantan Hospital. Putri sulungnya, Wang Yun, mengatakan bahwa 12 hari pasca operasi, ayahnya telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang baik di rumah sakit.

Sampai suatu hari seorang perawat datang dan melakukan penggantian botol infus seperti biasa. Dari 2 botol infus sebelumnya, Wang Huali sama sekali tidak menunjukkan adanya efek samping. Namun ketika botol ketiga diberikan, tangan Wang Huali mulai berubah menjadi ungu dalam waktu kurang dari 5 menit. Kaget melihat perubahan pada ayahnya, Wang Yun kemudian memanggil dokter.

Dokter segera memulai upaya penyelamatan darurat. Namun kemudian dokter mengatakan kepada keluarga bahwa Wang Huali tidak dapat diresusitasi akibat emboli paru. Emboli paru merupakan kondisi di mana terdapat penyumbatan pada arteri utama paru-paru atau salah satu cabangnya oleh suatu zat. Namun zat tersebut dipastikan datang tidak dari paru-paru, melainkan dari tempat lain di tubuhnya.

Keluarga yang sedang berduka kemudian pulang. Namun dalam perjalanan pulang, salah seorang anggota keluarga menemukan sebuah botol infus yang masih melekat pada tubuh Wang Huali dan memiliki nama pasien lain di labelnya. Bingung atas penemuan tersebut, mereka kemudian kembali ke rumah sakit untuk meminta penjelasan.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh staf, kepala perawat mengakui bahwa seorang perawat di bangsal tersebut secara tak sengaja salah memberikan cairan infus pada Wang Huali. Hingga kini masih kasus ini masih diperiksa kembali.

(ajg/vit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar