Kamis, 19 September 2013

Bahaya Minum Teh Berlebihan



Kompas.com - Minuman teh sangat identik dengan kesehatan. Namun sebaiknya Anda tetap membatasi jumlah asupannya. Dalam jumlah berlebihan, teh ternyata buruk untuk tulang dan membuat gigi lebih rapuh.

Seorang wanita di Detroit, Amerika Serikat, menderita nyeri kronik pada tulang bagian panggul, tangan, dan kakinya. Semula ia menduga menderita kanker, tetapi hasil pemeriksaan dokter menunjukkan nyerinya itu karena asupan teh yang berlebihan.

Setiap hari wanita tersebut minum satu pitcher teh yang dibuat dari 100-150 kantong teh celup. Akibatnya, kadar fluoride dalam darahnya sangat tinggi sehingga ia mengalami gejala tulang terlalu padat dan gigi rapuh.

Para dokter di Henry Ford Health System, Detroit, menemukan konsentrasi fluoride dalam darah wanita tersebut mencapai 0,43 miligram perliter, lebih tinggi dari kadar normal yang bisa ditoleransi tubuh, yakni kurang dari 0,10 mg perliter.

Satu pitcher teh yang dibuat wanita tersebut mengandung sekitar 20 miligram fluoride yang masuk ke tubuhnya.

"Kebanyakan dari kita mampu mengeluarkan fluoride dengan baik. Tetapi jika kita minum terlalu banyak itu bisa menjadi masalah," kata Dr.Sudhaker Rao, direktur penelitian tulang dan mineral dari Henry Ford Health System.

Rao menambahkan, sudah ditemukan empat kasus di AS akibat konsumsi teh yang terlalu banyak.

Rao sendiri adalah keturunan India dan berasal dari wilayah yang kandungan fluoride dalam airnya sangat tinggi. Penduduk di area tersebut juga banyak yang menderita kondisi yang disebut skeletal fluorisis akibat terlalu banyak minum air mengandung fluoride.

Ketika menangani pasien dari Detroit tersebut, Rao bermaksud melakukan biopsi tulang, namun tulang wanita tersebut sangat keras sehingga instrumen biopsi tidak bisa menembusnya.

"Tulang wanita itu seperti baja karena kepadatan tulangnya tujuh kali dari kepadatan tulang normal," katanya.

Oleh dokter, wanita tersebut diminta mengurangi konsumsi teh. Akhirnya gejala nyeri yang dirasakannya mulai berkurang. Sebenarnya tubuh secara alami bisa mengeluarkan fluoride, tetapi dokter memberikan suplemen hormon paratiroid untuk mempercepat pengeluaran fluoride dari tulang.

Selain suplemen, Rao juga meminta wanita tersebut mengurangi asupan makanan berkalsium dan mengandung vitamin D.

Menurut Dr.Joseph Lane, pakar tulang dari Weill Cornell Medical College, yang tidak terlibat dalam penanganan pasien itu, mengatakan bahwa kini semakin banyak orang yang mengadopsi pola makan keliru dengan harapan semakin sehat.

"Saya punya pasien yang mengonsumsi terlalu banyak minyak ikan. Kemudian saat ia mengalami luka kecil langsung terjadi perdarahan. Itu terjadi karena pasien memiliki kadar vitamin E berlebihan dalam darahnya," katanya

Karena itu ia menyarankan agar pasien yang ingin sehat dengan cara menjalankan pola makan tertentu berkonsultasi dengan dokter.

Sumber :

Rabu, 18 September 2013


“Dok, kok saya dibilang sakit padahal tidak ada keluhan apapun?”
“Dok, kok hasil laboratoriumnya tidak normal padahal saya merasa sehat saja?”

Mungkin sebagian besar dari kita pernah bertanya begitu ketika divonis mengalami suatu penyakit, padahal jasmani kita merasa sehat. Memang betul, beberapa penyakit memang tidak memberikan keluhan pada stadium awalnya.
Bahkan, ketika gejala muncul, bisa jadi kondisi telah memburuk atau sudah stadium lanjut. Berikut adalah penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai karena sering tidak menimbulkan gejala dan tidak disadari.

1. Hipertensi dan Kolesterol Tinggi
Dua masalah ini sangat populer di tengah masyarakat. Hipertensi dan kolesterol yang tinggi pada dasarnya tidak memberikan keluhan apapun bagi penderitanya. Idealnya tekanan darah normal untuk dewasa ialah ≤120/80 mmHg, dan disebut hipertensi grade I apabila tensi ≥140/90 serta hipertensi grade II bila tensi ≥160/100. Tekanan darah yang melebihi 180/120 disebut juga hipertensi krisis (berbahaya).

Namun ironisnya, hipertensi hingga ≥ 200/120 pun kadang tidak memberikan gejala apapun! Atau pada kebanyakan kasus, orang tersebut hanya mengeluh pusing-pusing ringan dan pegal-pegal ringan. Tak heran, banyak orang yang menyepelakan dan tidak mau berobat karena tidak ada keluhan. Itu adalah persepsi yang keliru. Disadari atau tidak, dampak hipertensi sebenarnya telah terjadi apabila tekanan ≥ 120/80; efek kerusakan akan terakumulasi hingga bertahun-tahun kemudian baru menimbulkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Khusus untuk hipertensi krisis, bahaya stroke, penyakit jantung, serta pecah pembuluh darah dapat mengancam setiap saat.
Serupa halnya dengan kolesterol tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi ibarat bom waktu yang akan terakumulasi di pembuluh darah atau jaringan hati (fatty liver) dan berakibat fatal. Padahal, obatnya sangat sederhana dan relatif murah.

2. Penyakit Ginjal Kronis
Fungsi utama ginjal ialah menyaring darah dan membuang sisa-sisa metabolisme melalui urin. Namun, penyakit ginjal tidak selalu ditandai dengan masalah pada urin atau berkemih. Dalam pengalaman penulis, gejala baru disadari saat penyakit sudah memasuki stadium III atau IV, bahkan ada yang harus langsung menjalani cuci darah (hemodialisis). Sedih rasanya melihat kondisi tersebut.
Disebut penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease/CKD) apabila fungsi ginjal telah menurun secara progresif. Hal yang dikhawatirkan pasien dari CKD ini ialah tindakan pengganti ginjal (cuci darah rutin atau transplantasi ginjal), apabila sudah stadium terminal (stage V). CKD stage IV tidak akan kembali menjadi stage III atau II lagi, demikian seterusnya, sehingga fokus terapi ialah mencegah penurunan fungsi ginjal lebih lanjut.
Apa penyebab penyakit ginjal kronis ini? Nomor satu ialah diabetes melitus yang tidak terkontrol (gula darah terus tinggi), dan berikutnya ialah hipertensi yang tidak terkontrol.

3. Diabetes Melitus (DM)
Terutama di Indonesia, penyakit kencing manis atau diabetes melitus masih banyak yang tak terdeteksi. Pasien kadang baru datang berobat setelah ada penyakit jantung, ginjal, luka yang tak kunjung sembuh, hingga luka yang telah membusuk sekalipun. Padahal penyebabnya sederhana: kadar gula darah yang tinggi.
Patut diakui, para dokter sulit menentukan dengan tepat kapan sebenarnya penyakit ini dimulai. Ada literatur yang mengatakan, apabila kadar HbA1C ≥ 6,5 (ini adalah patokan angka diagnosis DM) sesungguhnya sudah terjadi kerusakan pembuluh darah mikro di retina mata akibat kadar gula yang tinggi (retinopati).
Beberapa pasien pada awalnya mengeluhkan gejala 3P: poliuria (sering berkemih), polidipsi (sering haus), dan polifagia (sering lapar), serta penurunan berat badan tanpa sebab. Itu adalah gejala klasik DM. Walaupun telah muncul, gejala tersebut kadang terabaikan atau dianggap bukan yang penting. Padahal, keluhan tersebut dapat membuka pintu untuk deteksi DM secara dini dan tepat.

4. Osteoporosis
Siapa yang tak kenal penyakit ini? Meski familiar, namun Anda dan saya tidak tahu apakah sedang mengalami pengeroposan tulang atau tidak. Osteoporosis tidak memiliki gejala atau keluhan apapun, seringkali pasien datang sudah dengan nyeri akibat patah tulang (fraktur) atau kejadian jatuh akibat tulang yang rapuh. Angka tertinggi osteoporosis terjadi pada wanita yang menopause, terutama yang memiliki berat badan rendah.
Cara pasti untuk mendeteksi secara dini ialah dengan pemeriksaan kepadatan tulang (bone densitometry), atau pada kasus-kasus awal dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiologi. Namun sayangnya, pemeriksaan tersebut belum rutin dilakukan pada orang sehat.
5. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Masihkan ingatkah Anda sesosok artis dan politisi muda dengan porsi tubuh ideal dan rutin berolahraga, namun meninggal mendadak akibat satu kali serangan jantung? Ya, tak heran PJK disebut sebagai pembunuh nomor satu. Dalam ilmu kedokteran, jenis kelamin laki-laki dan usia ≥ 45 tahun saja (belum ditambah faktor lain) sudah termasuk sebagai faktor risiko PJK.
PJK biasa muncul sebagai nyeri dada sebelah kiri, seperti ditekan benda berat, yang kadang menjalar ke lengan, rahang bawah, serta pundak. Artinya, ada sumbatan di pembuluh darah koroner. Namun faktanya, PJK bisa muncul tanpa gejala apapun! Pasien dapat tiba-tiba jatuh tergeletak tanpa diketahui sebabnya. Setelah diperiksa rekam jantung, barulah diketahui bahwa pasien mengalami PJK.

6. Infeksi Menular (HIV dan Hepatitis)
Penyakit ini boleh dibilang berbeda golongan dari lima yang telah dibahas sebelumnya. Namun, infeksi menular seperti HIV dan hepatitis dapat muncul tanpa gejala sedikitpun. Selain tidak menimbulkan gejala, penyakit ini mudah menular bila tidak berhati-hati!
Pada kasus HIV, butuh bertahun-tahun sejak virus masuk ke dalam darah hingga muncul sebagai gejala.
Banyak pasien yang baru diketahui mengalami HIV setelah dirinya terjangkit berbagai infeksi sekunder lainnya. Seperti yang diketahui, pasien HIV memiliki imunitas yang rendah sehingga rentan terkena infeksi. Dengan kata lain, virus HIV tidak membunuh pasien secara langsung, melainkan melalui infeksi-infeksi sekunder tersebut. Pasien HIV paling sering meninggal akibat tuberkulosis atau hepatitis C.
Untungnya, pemeriksaan HIV dan hepatitis telah rutin dilakukan pada orang sehat, misalnya saat melamar kerja. Penulis sering menemukan, seseorang baru mengetahui dirinya mengidap hepatitis B kronis saat pemeriksaan rutin sewaktu melamar kerja. Tiba-tiba saja hasil laboratorium menunjukkan nilai HbsAg posititf (penanda hepatitis B). Ia tidak tahu dari mana sumbernya, dan mengaku tidak menggunakan obat-obatan suntik, seks bebas, atau transfusi darah. Dan tidak ada keluhan kesehatan selama ini; murni hanya hasil lab saja yang bermasalah.
Itulah kesulitan dari hepatitis B. Di Indonesia, mayoritas kasus hepatitis B kronis terjadi akibat infeksi melalui plasenta sewaktu dalam kandungan. Misalnya seorang ibu hamil dengan hepatitis B positif, sang bayi memiliki risiko yang sangat besar untuk mengidap hepatitis juga, namun dengan sifat penyakit kronis: tidak ada gejala pada tahun-tahun awal.

7. Sirosis hepar (penciutan hati)
Seperti halnya penyakit ginjal kronis, masalah kronis pada hati juga dapat mengakibatkan perubahan struktur dan penurunan fungsi. Disebut sirosis hati, apabila sel-sel normal telah mati, digantikan oleh serabut-serabut fibrosa, ukurannya menciut, dan tidak bisa dipulihkan lagi. Lazimnya kondisi ini diketahui melalui USG hati.
Namun, ceritanya agak berbeda dengan penyakit-penyakit di atas. Biasanya pasien memiliki riwayat penyakit hati yang berangsur-angsur dan tidak diobati hingga terjadilah sirosis. Penyebab tersering ialah hepatitis kronis yang disepelekan karena tidak ada gejala. Sampai suatu ketika, barulah pasien mengalami muntah darah atau bengkak yang menandakan telah terjadi sirosis.

Sejatinya, tak semua penyakit menimbulkan gejala pada awalnya. Keluhan yang muncul malah menandakan bahwa penyakit telah memasuki tahap lanjut, bahkan terminal. Di sinilah pentingnya bagi kita semua untuk waspada dan mau periksa kesehatan. Periksa tekanan darah, kadar gula darah, serta waspada terhadap semua faktor risiko adalah hal sederhana nan esensial mencegah tujuh penyakit di atas. Mengutip pepatah tua, mencegah akan selalu lebih baik daripada mengobati. Itupun kalau penyakitnya bisa diobati…


Sumber :

Minggu, 15 September 2013

Antasida Bukan untuk Mencegah Maag, Tak Perlu Diminum Saat Sahur


  Bagi yang memiliki penyakit maag, bulan puasa bisa menimbulkan kekhawatiran sendiri karena berhubungan dengan tidak makan untuk jangka waktu cukup lama. Akibatnya, banyak yang mengonsumsi obat maag antasida saat sahur. Padahal, antasida adalah untuk mengurangi keluhan lambung, bukan mencegah kambuhnya maag.

Selama puasa Ramadan, tayangan iklan TV diwarnai oleh promosi obat maag, promosi makanan dan minuman yang dihubungan dengan aktivitas puasa Ramadan masyarakat. Momen puasa tidak akan dilewatkan oleh produk-produk yang diyakini kebutuhannya akan meningkat di tengah masyarakat.

"Sebagai seorang pengajar, peneliti dan praktisi kesehatan, saya sangat menyayangkan iklan-iklan yang tendensius dan terlalu berlebihan bahkan cenderung membohongi masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Badan Pengawasan Obat Makanan (BPOM) harusnya juga jeli dan mempermasalahkan iklan yang menyesatkan untuk masyarakat," jelas Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dalam rilisnya kepada detikHealth, ditulis Selasa (23/7/2013).

Menurut Dr Ari, promosi obat maag yang kandungannya antasida sudah kebablasan, seolah-olah produk ini untuk mencegah agar masyarakat tidak mengalami gangguan lambung selama berpuasa. Padahal antasida digunakan hanya untuk mengurangi keluhan lambung dan bukan untuk mencegah orang untuk menderita sakit maag karena berpuasa.

Wajar akibat dipromosi sebagai obat untuk mencegah sakit maag selama puasa, maka pembelian obat-obat maag ini sangat tinggi saat bulan Ramadan. Padahal, secara teori mestinya kebutuhan obat maag akan menurun selama Ramadan. Hal ini terjadi karena selama menjalani puasa Ramadan terjadi keteraturan dalam mengonsumsi makanan, pengurangan konsumsi camilan yang tidak sehat untuk lambung, pengurangan konsumsi rokok dan yang terpenting adanya pengendalian diri selama puasa Ramadan.

Hal inilah yang menyebabkan pasien dengan sakit maag akan lebih nyaman bahkan merasa sembuh saat puasa Ramadan. Jadi seharusnya konsumsi obat maag di tengah masyarakat seharusnya juga menurun.

"Kenapa hal ini tidak terjadi? Saya melihat bahwa hal ini berhubungan dengan iklan yang menganjurkan konsumsi obat maag yang mengandung antasida untuk pencegahan," jelas Dr Ari.

Dr Ari menjelaskan antasida sebenarnya hanya diberikan jika ada keluhan. Karena antasida sendiri bersifat menetralkan asam lambung yang terjadi sehingga akan dapat mengurangi keluhan pasien.

"Oleh karena itu, tidak benar promosi atau iklan obat sakit maag yang menganjurkan minum obat maag untuk pencegahan agar tidak mengalami gangguan maag. Antasida sendiri sebenarnya dapat menimbulkan efek samping jika tidak digunakan dengan benar," lanjut Dr Ari.

Antasida yang beredar di tengah masyarakat bisa mengandung aluminium, magnesium atau kalsium. Antasida dapat menyebabkan seseorang menjadi sembelit, sehingga membuat pencernaannya menjadi tidak nyaman. Belum lagi efek samping pada ginjal dari penggunaan antasida yang tidak sesuai dengan aturan.

"Oleh karena itu, saya berharap masyarakat lebih cerdas dalam melihat iklan-iklan di TV dan tidak otomatis mengikuti anjuran-anjuran dari iklan-iklan tersebut," jelas Dr Ari.

Hal yang sama juga disampaikan oleh dr. T Bahdar Johan, Sp.PD, dari RS Premiere Bintaro. Menurutnya, obat maag dengan kandungan antasida tidak bisa digunakan untuk pencegahan.

"Antasida bersifat alkali, jadi sifatnya hanya menetralkan asam lambung bukan untuk mencegah. Kalau kambuh baru dikasih. Kurang tepat dikonsumsi saat sahur, nggak ada gunanya karena sahur kan baru makan nggak ada keluhan (maag). Kita tidak menganjurkan untuk rutin, apalagi untuk pencegahan," jelas dr. T Bahdar Johan, Sp.PD, saat dihubungi detikHealth.

dr Bahdar menjelaskan bila terlalu sering mengonsumsi antasida, misal setelah sahur dan sebelum tidur malam, bisa menyebabkan tubuh overdosis. Padahal antasida banyak mengandung aluminium, kalsium dan magnesium. Akibatnya, mineral-mineral ini akan menyebabkan konstipasi (sembelit).

"Lebih bagus menggunakan obat penekan produksi asam lambung, golongan H2 antagonist seperti Ranitidine, kerjanya jangka panjang," tutup dr Bahdar.

Sabtu, 07 September 2013

Lari Mundur Ternyata Lebih Bermanfaat


Lari mundur sering dianggap salah arah karena tidak sesuai dengan lari pada umumnya. Lari mundur pun belum menjadi olahraga resmi yang dilombakan pada acara-acara olahraga. Meskipun demikian, ternyata lari mundur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Sebuah studi berskala kecil menunjukkan lari mundur dapat mencegah orang terkena ataupun membantu orang untuk sembuh dari cedera, memperbaiki keseimbangan, bahkan bisa membakar kalori dua kali lebih banyak. Berlari dengan cara mundur mungkin pernah dilakukan oleh setiap orang. Namun biasanya, ini tidak dilakukan dengan serius. Memang, berlari mundur memberikan dampak berbeda pada tubuh. Para peneliti yang mengamati pelari berlari menyimpulkan bahwa berlari maju membuat kaki bagian belakang menolak tanah untuk membuat hentakan maju. Sebaliknya ketika berlari mundur, bagian kaki yang menolak adalah bagian depan. Hal ini berarti pelari mundur berlari lebih lembut. Selain itu, cara berlari ini lebih disarankan untuk yang mengalami masalah lutut karena ternyata lari mundur dapat memberikan dampak lebih baik pada lutut. Para peneliti juga mengatakan, dengan kecepatan yang sama, lari mundur dapat membakar kalori lebih banyak daripada berlari maju. Hal tersebut karena saat berlari mundur kita mengeluarkan energi 30 persen lebih banyak. Studi menunjukkan wanita pelari yang lari mundur selama 15-45 menit, tiga kali seminggu selama enam minggu, mengalami penurunan berat badan sebanyak 2,5 persen dari berat tubuhnya. Dengan catatan, mereka tidak melakukan olahraga lain selama pendataan. Lari mundur juga dapat membantu keseimbangan lebih baik. Penderita parkinson yang diberikan latihan jalan mundur dilaporkan kembali mendapatkan keseimbangan tubuh mereka. Meskipun demikian, lari mundur dapat menyebabkan kelelahan otot sehingga para peneliti menyarankan untuk menjadikan lari mundur sebagai variasi olahraga, dan tidak dilakukan sebagai latihan utama.

7 Fakta Menarik Seputar Burger

KOMPAS.com - Meskipun dikategorikan sebagai junk food, tetapi makanan ini tetap populer dan tak kekurangan penggemar. Sebagian orang juga berkilah burger yang dilengkapi salad dan tomat lebih sehat.

Padahal kenyataannya kandungan garam dalam burger cukup tinggi. Belum lagi penggunaan daging olahan yang sudah diketahui memiliki dampak buruk bagi kesehatan.  Terlepas dari kontroversi tentangnya, tak ada salahnya mengetahui fakta menarik tentang makanan yang awalnya berupa sanwich ini. 1. Burger pertama
Burger awalnya ditemukan oleh seseorang yang bernama Louis Lassen. Berawal di tahun 1900, Lassen menyajikan sandwich isi daging yang kemudian disebut sebagai hamburger. Mengapa dinamakan demikian? Usut punya usut, nama hamburger mengandung nama kota asalnya yaitu Hamburg, Jerman.
2. Burger terbesar
Burger terbesar di dunia disajikan di Las Vegas dengan nama Quadruple Bypass Burger. Guinness World Record bahkan mencatatnya sebagai burger paling berkalori di seluruh dunia.
3. Ganti nama
Selama perang dunia pertama, pemerintah Amerika Serikat ingin mengganti nama hamburger dengan "liberty sandwiches". Sayangnya, usaha mengganti nama ini tidak berhasil.
4. Konsumsi
Para pakar mengatakan, konsumsi makanan ini di AS mencapai 13 juta burger per tahun. Jika dibentangkan, jumlah itu setara dengan jarak 32 kali keliling dunia.
5. Pilihan pesohor
Tahukah Anda Raja Rock n' Roll Elvis Preseley merupakan penggemar berat burger? Dikatakan pelantun lagu "Can't Help Falling in Love" ini selalu menyempatkan diri untuk makan burger dalam turnya.
6. Hall of fame
Di Seymour, Wisconsin, AS, terdapat Hamburger Hall of Fame atau galeri reputasi hamburger. Jika Anda penggemar berat makanan ini, mungkin Anda butuh pergi ke kota ini.
7. Parfum hamburger
Wewangian ini diciptakan khusus bagi mereka para penyuka daging. Untuk mendapat sensasi "daging" hamburger, diciptakanlah produk yang dinamakan Flame. Produk tersebut diciptakan dari daging yang dibakar.

Sumber :

Bagaimana Memilih Madu Berkualitas Baik?


Kompas.com - Madu telah memiliki sejarah penggunaan, termasuk dalam penyembuhan, yang sangat panjang. Ilmu pengetahuan modern juga mengungkap kandungan antibakteri dan antiinflamsi dalam madu.

Selain untuk mencegah penyakit, madu juga dipercaya berkhasiat untuk kecantikan kulit. Begitu luasnya penggunaan madu, di pasaran banyak beredar madu dalam berbagai merk.

Sebagai konsumen, tentu kita harus lebih teliti dalam memilih madu karena banyak produk yang mengklaim madu asli. Kualitas madu sangat ditentukan oleh sumber nektar, kualitas tanah tempat tanaman sumber nektar tumbuh, cuaca, derajat pemasakan, dan cara ekstraksi.

Berikut adalah tip memilih madu berkualitas dari dr.Ivan Hoesada, ahli pengobatan natural dan holistik.

1. Perhatikan kadar airnya

"Madu yang baik tidak terlalu encer. Kalau sangat encer, artinya madu itu sudah dicampur air," kata Ivan. Cara mengeceknya adalah dengan menuangkan madu dari botolnya. Madu yang mengeluarkan gelembung lebih cepat berarti memiliki kadar air lebih tinggi. Kendati begitu, parameter ini bergantung pada peternakan lebah dan musim yang berlangsung. Pada musim penghujan, biasanya madu yang dihasilkan lebih encer.

2. Warna madu

Kandungan mangan, besi, sulfur, klorn, potasium, magnesium, dan sodium membuat madu berwarna lebih gelap. Derajat keasaman yang tinggi juga menyebabkan madu berwarna lebih gelap. Aroma madu berwarna gelap juga lebih kuat dibanding yang berwarna terang. Namun warna madu tidak tetap, dan bergantung pada jenis bunga yang digunakan.

3. Kebersihan madu

Sebelum memilih, pastikan tidak ada serpihan debu atau jenis kotoran lain di dalam madu. Madu yang kotor menandakan proses penyaringan yang tidak sempurna. Kendati begitu madu dengan kandungan serbuk sari tinggi biasanya agak keruh.

Editor :
Lusia Kus Anna

Kenali Kandungan Gizi dalam Telur



Kompas.com- Telur lebih tersohor karena kandungan protein dan kolesterolnya. Padahal, telur merupakan bahan pangan bergizi tinggi sehingga tak perlu dijauhi.

- Protein
Telur sering dijadikan standar emas sebagai pembanding sumber protein lainnya. Karena kandungan asam aminonya, sekitar 6 gram protein dalam telur lebih gampang diserap dan dipergunakan tubuh secara efisien. Telur juga hanya mengandung 74 kalori.

- Kolin
Kuning telur merupakan salah satu sumber nutrisi kolin. Nutrisi penting ini diperlukan untuk pertumbuhan otak janin dan juga fungsi otak pada orang dewasa.

- Lutein dan Zeaxanthin
Kedua zat penting yang juga ditemukan dalam sayur kale dan bayam ini juga terdapat pada kuning telur. Fungsinya antara lain mencegah kerusakan mata, terutama katarak dan degenerasi makula.

Meski kandungan lutein dan zeaxanthin dalam telur lebih sedikit daripada pada sayuran hijau, tapi fitokemikal ini lebih gampang diserap tubuh karena berada dalam lemak di kuning telur.

- Vitamin D
Telur merupakan salah satu sumber alami vitamin D yang penting untuk tulang dang gigi. Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan gigi dan susu.

Sumber :

Kedelai Cegah Penyakit dan Penuaan Dini


JAKARTA, KOMPAS Kedelai memiliki nilai gizi, terutama protein, hampir sama dengan sumber protein hewani, seperti daging, ikan, susu, dan telur. Selama puluhan tahun kedelai diandalkan sebagai sumber protein sebagian besar penduduk Indonesia. Kenaikan harga kedelai kini mengancam kecukupan protein penduduk golongan menengah bawah.
Berbagai referensi menunjukkan, kedelai kaya akan vitamin, terutama vitamin A dan vitamin B kompleks, serta berbagai mineral penting seperti zat besi, fosfor, seng, magnesium, kalsium. Kedelai menjadi sumber asam amino esensial pembentuk protein yang diperlukan tubuh.
”Kandungan asam amino kedelai hampir setara dengan asam amino yang terkandung dalam produk hewani, hanya kalah pada asam amino metionin dan sistin,” kata Nelis Imanningsih, peneliti pada Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Senin (2/9), di Jakarta. Asam amino yang tinggi pada kedelai antara lain isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, valin, dan arginin.
Kandungan fitoestrogen, dalam hal ini ganestein dan deidzein, pada kedelai merupakan komponen bioaktif yang memiliki fungsi fisiologis seperti estrogen untuk membantu penyerapan kalsium pada perempuan premenopause maupun menopause untuk mempertahankan massa tulang, sehingga mencegah osteoporosis.
Kedelai mengandung asam lemak tak jenuh majemuk (PUFA) yang bersifat menurunkan kadar kolesterol.
Hal serupa dikemukakan Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Made Astawan. Kedelai mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas sehingga bisa mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, hipertensi, dan diabetes serta penuaan dini.
Jika kedelai difermentasi dengan kapang Rhizopus sp menjadi tempe, asam amino dalam kedelai akan terurai menjadi rantai lebih pendek sehingga mudah dicerna.
Nelis menuturkan, peptida kedelai memiliki efek hipokolesterolemik (menurunkan kolesterol). Selain itu, akibat fermentasi, timbul vitamin B12 sebagai hasil metabolit dari kapang yang berperan dalam fermentasi tempe. ”Vitamin B12 biasanya hanya ada pada produk hewani, tapi khusus pada tempe ada,” kata Nelis.
Menurut Astawan, tempe yang puluhan tahun menjadi sumber protein murah bagi penduduk Indonesia kini sudah go international. ”Saat ini tempe sedang dalam tahap ke 5 dari 8 tahap untuk mendapatkan Codex (standar internasional untuk suatu produk) Tempe. Diharapkan tahun 2015 sudah ada Codex Tempe,” kata Astawan.
Masalahnya, lanjut Astawan, sekitar 70 persen kedelai di Indonesia diimpor, hanya 30 persen produk lokal. Jika kedelai tidak terjangkau produsen tempe dan tahu, ini bisa mengancam kecukupan protein masyarakat.
Astawan menyatakan, ada sejumlah kacang-kacangan yang memiliki nilai gizi mendekati kedelai, misalnya kacang komak (Lablab purpureus), kecipir, kacang koro. Namun, jumlahnya tidak banyak di pasaran. Selain itu, kata Nelis, jika kacang itu dibuat tempe, perlu waktu untuk diterima masyarakat secara luas.
Langkah terbaik, menurut keduanya, dalam jangka panjang meningkatkan produksi kedelai lokal. Dalam jangka pendek, pemerintah sebaiknya mengimpor kedelai untuk meningkatkan keterjangkauan penduduk. (ATK)

Sumber :

Lindungi Kulit dari Sinar Matahari dengan Makanan Ini


KOMPAS.com - Musim kemarau yang memuncak di bulan September ini berimbas pada sengatan sinar matahari yang semakin sulit untuk dihindari. Perlindungan dari sinar matahari dibutuhkan untuk menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya.
Menurut Chris Kilham, pakar bahan obat alami, perlindungan tidak harus selamanya berasal dari produk-produk dengan kandungan SPF. Sebaliknya, perlindungan juga didapat dari makanan yang dimakan.

"Terutama makanan yang mengandung senyawa antioksidan tinggi, biasanya sangat baik untuk perlindungan terhadap sinar matahari," ujarnya.

Antioksidan, jelasnya, sebenarnya diproduksi oleh tumbuhan untuk melindungi tubuhnya sendiri dari paparan panas, cahaya, udara, kelembaban, dan waktu. Maka dengan mengkonsumsinya, tubuh kita juga mendapatkan manfaat yang serupa.

Berikut adalah daftar makanan yang memiliki antioksidan tinggi dan mampu melindungi kita dari paparan sinar ultraviolet (UVA dan UVB).

1. Paprika
Paprika dengan warna cerah seperti merah, kuning, oranye mengandung pigmen yang dinamakan karotenoid. Antioksidan ini akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh. Vitamin A membantu melindungi sel kulit dari kerusakan dengan membentuk lapisan lemak tipis pada kulit.

2. Labu kuning
Labu kuning memiliki warna yang cerah dan kaya kandungan karotenoid. Baik untuk perlindungan terhadap sinar matahari.

3. Tomat merah
Antioksidan alami pada tomat berasal dari pigmen likopen yang memberi warna merah pada tomat. Antioksidan ini dikenal sebagai pelindung kelenjar prostat, namun juga mampu melindungi dari sengatan matahari.

4. Semangka
Warna merah dari buah ini juga karena mengandung likopen. Maka saat matahari bersinar terik, cobalah untuk makan beberapa potong semangka guna menyejukkan sel kulit Anda.

5. Teh hijau
Teh hijau diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk melindungi dari paparan UVA dan UVB. Ini karena teh hijau mengandung polifenol katekin sebagai pelindung yang kuat.

6. Cokelat
Cokelat merupakan salah satu bahan makanan super. Alasannya karena cokelat mengandung 712 senyawa yang kebanyakan merupakan antioksidan poten dan pelindung kuliy.

7. Bluberi
Blueberi memiliki pigmen yang dikenal dengan nama antosianin. Pigmen tersebut merupakan antioksidan poten yang membantu mengurangi risiko banyak penyakit kronis dan paparan sinar matahari.

8. Kunyit
Kunyit memiliki senyawa kurkumin yang memperbaiki sistem imun, fungsi otak, dan melindungi kulit. Kurkumin dari kunyit juga dikenal sebagai obat antiinflamasi.

9. Ikan
Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 memiliki fungsi untuk melindungi jantung serta kulit. Selain itu, asam lemak omega-3 juga penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sumber :